Kamis, 07 Mei 2015

Perpustakaan Umum Kabupaten Sleman DIY (Konsep Desain)

Latar belakang
Salah satu cara untuk menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi adalah dengan menciptakan suatu gerakan “masyarakat sadar membaca”, sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dikalangan masyarakat itu sendiri. Berkaitan dengan upaya peningkatkan kualitas pendidikan, pengetahuan dan teknologi informasi, kedatangan para pelajar dan mahasiswa yang akan menimba ilmu di Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini tentu seharusnya diiringi pula dengan semakin bertambahnya sarana dan prasarana pendidikan yang sangat beragam dalam berbagai bidang dan berbagai tingkat pendidikan. 

Melihat kondisi yang seperti ini, pengadaan dan perbaikan fasilitas – fasilitas penunjang di sektor pendidikan baik segi kualitas maupun kuantitas tentunya sangat dibutuhkan guna memperlancar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman. Salah satu yang harus mendapat prioritas adalah perbaikan maupun pengadaan perpustakaan. 

Dengan menyediakan suatu fasilitas umum yang berupa “ruang baca” atau perpustakaan umum yang berfungsi juga sebagai pusat informasi teknologi yang memiliki fasilitas lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Kabupaten Sleman akan menjadi solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Keberadaannya diharapkan mampu meningkatkan dan membina minat baca dan budaya baca pada masyarakat. Kondisi demikian diharapkan mampu mendukung terciptanya peningkatan kualitas pendidikan serta pelestarian budaya di Kabupaten Sleman pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.


Konsep Dasar
Konsep dasar dari perencanaan dan perancangan perpustakaan umum di Kabupaten Sleman ini adalah menciptakan suatu fasilitas umum berupa ruang baca yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca saja, akan tetapi juga sebagai tempat mencari informasi dan tempat belajar atau tempat menimba ilmu yang nyaman.

Penekanan Desain
Penekanan desain mengambil tema arsitektur modern dengan menambahkan detail-detail arsitektur lokal sekitar sehingga menjadi sebuah karya arsitektur yang mencirikan budaya dan karakter daerah tersebut. (arsitektur postmodern)


Ide Gubahan Masa 
Masa bangunan terbentuk dari bentuk-bentuk dasar geometri, seperti persegi panjang, bujur sangkar dan lingkaran.



Konsep Bentuk Fasad
Difasad depan bangunan terdapat ukiran yang disebut “Praba”. Khusus untuk hiasan tradisional Jawa, yang dimaksud praba adalah pahatan ukiran yang menggambarkan sinar atau cahaya. Terdapat filosofi agar bangunan ini dapat memberikan cahaya ilmu dan pengetahuan kepada setiap pengunjung yang datang untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan.


 Detail Praba

Difasad depan bangunan juga terdapat relief peta Indonesia. Mempunyai arti agar perpustakaan ini tidak mengkotak-kotakan budaya atau suku tertentu dan sebagai lambang pemersatu bangsa agar semua orang dapat merasa memiliki perpustakaan ini tanpa melihat darimana dia berasal.

Relief Peta Indonesia

Terdapat elemen hiasan batik bermotif “kawung picis”. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal-usulnya. Juga memiliki arti empat penjuru dan melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu-nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia. Jadi setinggi-tingginya ilmu kita nanti agar tetap membumi dan jangan pernah menyombongkannya.

Detail Hiasan Batik

Untuk menegaskan bahwa bangunan ini adalah bangunan perpustakaan, maka ditambahkan detail buku dan pensil difasad depannya. Pada umunya perpustakaan adalah tempat membaca buku dan mencatat kutipan-kutipan penting, maka dari itu perwujudan buku dan pensil dapat menjadi simbol perpustakaan ini. Selain itu terdapat 3 kata dalam detail tersebut, yaitu book, read dan sains. Tiga kata tersebut memiliki arti bahwa dengan membaca buku akan menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya.

Pada bagian belakang perpustakaan terdapat permainan bentuk kaca pada fasad, dengan mengaplikasi bentuk buku yang terbuka menjadikannya ide pada detail fasad belakang ini. Permainan detail kaca yang menyerupai bentuk buku terbuka tersebut dapat dinikmati dari ruang baca outdoor, ruang hotspot outdoor dan ruang baca anak outdoor.

 Tampak Barat
Pada fasad depan bagian barat terdapat banyak sun shading yang berfugsi untuk mereduksi sinar matahari sore yang kurang baik dan menyilaukan. Sun shading ini terbuat dari alumunium yang diberi finishing menyerupai bentuk kayu agar bangunan dapat terlihat lebih alami.

Terdapat pula education quotesagardapat membangkitkan semangat seseorang untuk terus belajar dan membaca. Icon buku difasad depan berfungsi sebagai icon bangunan perpustakaan ini.

 Tampak Selatan
Pada bangunan perpustakaan ini memang didesain dengan banyaknya bukaan – bukaan jendela kaca sebagai pengganti dinding bata agar bangunan ini mendapat suplay cahaya matahari alami untuk proses kegiatan perpustakaan seperti kegiatan membaca. Pintu masuk bangunan terdapat pada bagian selatan agar mudah diakses baik bagi pengunjung perpustakaan maupun pengelola perpustakaan.

 Tampak Utara
Pada bagian utara bangunan perpustakaan ini terdapat ramp yang berfungsi sebagai akses untuk pengunjung difabel (different ability) agar dapat mengakses bangunan perpustakaan ini. Selain itu ramp ini juga dapat berfungsi sebagai akses darurat jika terjadi keadaan yang berbahaya seperti musibah kebakaran.

 Tampak Timur
Pada fasad bagian timur sengaja di desain tanpa menggunakan sun shading dengan tujuan untuk memaksimalkan pencahayaan matahari pagi yang baik untuk kesehatan dan cahaya matahari pagi baik untuk proses kegiatan membaca. Selain itu terdapat pula jendela-jendela yang berfungsi sebagai akses penghawaan alami, agar sirkulasi udara didalam bangunan perpustakaan ini dapat berjalan baik.


 Perspektif

Perspektif


 Perspektif


  3D Interior Lobby




  3D Interior Ruang Koleksi


  3D Interior Ruang Baca