Latar
belakang
Salah satu cara untuk menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi adalah dengan menciptakan suatu gerakan “masyarakat
sadar
membaca”, sehingga
dapat
meningkatkan
ilmu
pengetahuan
dikalangan
masyarakat
itu
sendiri.
Berkaitan dengan upaya peningkatkan kualitas pendidikan, pengetahuan dan teknologi informasi, kedatangan para
pelajar dan mahasiswa yang akan menimba
ilmu di Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
yang cukup pesat.
Hal ini tentu seharusnya
diiringi pula dengan semakin bertambahnya sarana dan prasarana pendidikan yang
sangat beragam dalam berbagai bidang dan berbagai tingkat pendidikan.
Melihat
kondisi yang seperti
ini,
pengadaan dan perbaikan fasilitas – fasilitas penunjang di sektor pendidikan
baik segi kualitas maupun kuantitas tentunya sangat dibutuhkan guna
memperlancar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman. Salah satu yang harus mendapat prioritas adalah
perbaikan maupun pengadaan perpustakaan.
Dengan menyediakan suatu fasilitas umum yang berupa “ruang
baca” atau
perpustakaan
umum yang berfungsi juga sebagai pusat informasi teknologi yang memiliki
fasilitas
lengkap
dan
dapat
memenuhi
kebutuhan
masyarakat di daerah
Kabupaten
Sleman
akan menjadi solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Keberadaannya
diharapkan mampu meningkatkan dan membina minat baca dan budaya baca pada
masyarakat. Kondisi demikian diharapkan mampu mendukung terciptanya peningkatan
kualitas pendidikan serta pelestarian budaya di Kabupaten Sleman pada khususnya dan Indonesia pada
umumnya.
Konsep
Dasar
Konsep
dasar dari perencanaan dan perancangan perpustakaan umum di Kabupaten Sleman
ini adalah menciptakan suatu fasilitas umum berupa ruang baca yang tidak hanya
berfungsi sebagai tempat membaca saja, akan tetapi juga sebagai tempat mencari
informasi dan tempat belajar atau tempat menimba ilmu yang nyaman.
Penekanan
Desain
Penekanan
desain mengambil tema arsitektur modern dengan menambahkan detail-detail
arsitektur lokal sekitar sehingga menjadi sebuah karya arsitektur yang
mencirikan budaya dan karakter daerah tersebut. (arsitektur postmodern)
Ide Gubahan Masa
Masa bangunan terbentuk dari bentuk-bentuk dasar geometri, seperti persegi panjang, bujur sangkar dan lingkaran.
Konsep
Bentuk Fasad
Difasad depan
bangunan terdapat ukiran yang disebut “Praba”.
Khusus untuk hiasan tradisional Jawa, yang dimaksud praba adalah pahatan ukiran
yang menggambarkan sinar atau cahaya. Terdapat filosofi agar bangunan ini dapat
memberikan cahaya ilmu dan pengetahuan kepada setiap pengunjung yang datang
untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan.
Detail Praba
Difasad depan
bangunan juga terdapat relief peta Indonesia. Mempunyai arti agar perpustakaan
ini tidak mengkotak-kotakan budaya atau suku tertentu dan sebagai lambang
pemersatu bangsa agar semua orang dapat merasa memiliki perpustakaan ini tanpa
melihat darimana dia berasal.
Relief Peta Indonesia
Terdapat elemen
hiasan batik bermotif “kawung picis”. Motif
ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal-usulnya. Juga memiliki
arti empat penjuru dan melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali
nafsu-nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku
kehidupan manusia. Jadi setinggi-tingginya ilmu kita nanti agar tetap membumi
dan jangan pernah menyombongkannya.
Detail Hiasan Batik
Untuk
menegaskan bahwa bangunan ini adalah bangunan perpustakaan, maka ditambahkan
detail buku dan pensil difasad depannya. Pada umunya perpustakaan adalah tempat
membaca buku dan mencatat kutipan-kutipan penting, maka dari itu perwujudan
buku dan pensil dapat menjadi simbol perpustakaan ini. Selain itu terdapat 3
kata dalam detail tersebut, yaitu book,
read dan sains. Tiga kata tersebut memiliki arti bahwa dengan membaca buku
akan menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya.
Pada
bagian belakang perpustakaan terdapat permainan bentuk kaca pada fasad, dengan
mengaplikasi bentuk buku yang terbuka menjadikannya ide pada detail fasad
belakang ini. Permainan detail kaca yang menyerupai bentuk buku terbuka
tersebut dapat dinikmati dari ruang baca outdoor, ruang hotspot outdoor dan
ruang baca anak outdoor.
Tampak Barat
Pada
fasad depan bagian barat terdapat banyak sun
shading yang berfugsi untuk mereduksi sinar matahari sore yang kurang baik
dan menyilaukan. Sun shading ini terbuat dari alumunium yang diberi finishing
menyerupai bentuk kayu agar bangunan dapat terlihat lebih alami.
Tampak Selatan
Pada
bangunan perpustakaan ini memang didesain dengan banyaknya bukaan – bukaan
jendela kaca sebagai pengganti dinding bata agar bangunan ini mendapat suplay
cahaya matahari alami untuk proses kegiatan perpustakaan seperti kegiatan
membaca. Pintu masuk bangunan terdapat pada bagian selatan agar mudah diakses
baik bagi pengunjung perpustakaan maupun pengelola perpustakaan.
Tampak Utara
Pada
bagian utara bangunan perpustakaan ini terdapat ramp yang berfungsi sebagai
akses untuk pengunjung difabel (different ability) agar dapat mengakses
bangunan perpustakaan ini. Selain itu ramp ini juga dapat berfungsi sebagai
akses darurat jika terjadi keadaan yang berbahaya seperti musibah kebakaran.
Tampak Timur
Pada
fasad bagian timur sengaja di desain tanpa menggunakan sun shading dengan
tujuan untuk memaksimalkan pencahayaan matahari pagi yang baik untuk kesehatan
dan cahaya matahari pagi baik untuk proses kegiatan membaca. Selain itu
terdapat pula jendela-jendela yang berfungsi sebagai akses penghawaan alami,
agar sirkulasi udara didalam bangunan perpustakaan ini dapat berjalan baik.
Perspektif
3D Interior Lobby
3D Interior Ruang Koleksi
3D Interior Ruang Baca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar